Jumat, 31 Agustus 2012

Modeling Ngemat



Jika secara bahasa, Ngemat dalam bahasa sunda artinya adalah memanggil. Biasanya ngemat dilakukan untuk meminjam ilmu bela diri, yang belum pernah dipelajari sebelumnya. Kali pertama saya mendengar ilmu ini, saat saya masih duduk di bangku SD. Bapak saya pernah bercerita, bahwa di desa tempat asalnya ada ilmu yang dapat meminjam ilmu orang lain. Sejak saat itu saya sangat penasaran sekali dengan ilmu tersebut. Berharap dapat mengetahui dan melihatnya secara langsung. Begitupun kakak saya, yang saat itu mendengarkan juga cerita dari bapak. Hingga saat saya duduk di bangku SMP , datang seorang teman dari bapak ke rumah kami. Beliau mempraktekan ilmu ngemat dihadapan kami. Betapa luar biasanya, setiap jurus bela diri yang disebutkan oleh Bapak, orang tersebut bisa mempragakannya. Walupun dirinya belum pernah mempelajarinya secara langsung. Saat itu saya hanya bengong saja, takjub melihat betapa luar biasanya ilmu ini.

Setalah saat itu, saya semakin penasaran dan berharap dapat mempelajarinya. Namun belum sempat saya mempelajarinya, tiba-tiba ketika saya duduk di bangku kuliah sudah bisa melakukan ngemat. Bahkan seblum saya akhirnya dapat menguasai ilmu ngemat, kaka sayapun tiba-tiba jadi bisa melakukan ngemat tanpa mempelajarinya secara langsung. Saking senangnya, kami terus mengeksplorasi. Terkadang kita melakukan latihan bersama, kaka saya ngemat perguruan tertentu, saya ngemat perguruan yang berbeda. Ketika mengingat saat itu, saya jadi teringat filem tuxedo, yang diperankan oleh Jackie chan. Ketika menggunakan tuxedo (jas berwarna hitam) tersebut, maka bisa memprogram diri nya, sehingga dapat melakukan apapun. Setelah saya banyak mengeksplorasi ngemat untuk jurus-jurus bela diri. Sayapun mencoba untuk ngemat orang-orang biasa saja. Mulai dari ngemat cara berjalan, duduk, cara mengendarai sepeda motor dan apapun yang terlintas saat itu. Awal-awal saya ngemat orang-orang yang saya kenal. Saking penasarannya, sayapun mencoba ngemat seseorang yang tidak pernah saya kenal dan temui sebelumnya.

Saat itu biasanya, saudara atau teman saya menyebutkan satu nama. Nama tersebut bisa saja, teman dekat bahkan teman di masa kecilnya. Yang pasti, sebelumnya saya tidak kenal dan tidak tahu bagaimana perilaku orang yang disebutkan. Ternyata hasil eksplorasi tersebut, berhasil dan saya bisa memperagakan gerak-gerik, orang yang tidak pernah saya kenal dan temui sebelumnya. Wow… luar biasa sekali, ngemat bisa melakukan ini semua. Bahakan pada saat teman dan saudara saya kehilangan sesuatu. Saya mencoba untuk ngemat orang yang mengambil barag tersebut, saya memeperlihatkan gerak-gerik apa yang dilakukan oleh pencuri saat kejadian. Di sisi lain, setelah saya banyak mengeksplorasi ngemat, saya menjadi penasaran. Padahal saya tidak pernah mempelajari ini secara langung, namun mengapa saya tiba-tiba menjadi menguasai ilmu ngamat.

Rasa penasaran saya akhirnya terjawab, ketika saya mempelajari keilmuan hypnosis dan NLP. Saat saya mempelajari teknik modeling, yang diajarkan di NLP. Yaitu sebuah teknik untuk menduplikasi keahlian seseorang. Saya menjadi teringat ketika, kali pertama saya melihat teman dari Bapak saya mempraktekan ilmu ngemat. Aha…ternyata saat itu saya melakukan Modeling.

Saya pernah berkesempatan mempelajari ilmu modeling secara khusus, dari pak Krishnamurti. Sehingga dari proses modeling yang saya pelajari, akhrinya sayapun mendapatkan jawaban mengapa akhrinya saya dapat menguasai ilmu ngemat. Dalam proses modeling, ada tiga pintu yang dapat dimasuki sehingga sebuah keahlian dapat diduplikasi dan pintu ini memiliki keterhubungan. Pintu yang saya maksud adalah : Mind, Body dan Soul. Pada dasarnya kita bebas untuk masuk melalui pintu manapun, telebih dahulu, karena semuanya saling keterhubungan.

Agar lebih jelas, bagaimana saya melakukan modeling terhadap ngemat. Maka ada baiknya saya akan jelaskan kepada anda tahap-demi tahap melakukan modeling, sehingga andapun bisa mempelajarinya pula secara langsung. Pada proses yang saya akan ajarkan dan seperti yang secara tidak sengaja saya lakukan saat saya memodel ngemat, maka tahapan pintu yang akan kita lalui adalah dengan urutan Mind--- Body--- Soul.
• Mind
Pada tahapan ini, kita perlu mengetahui alur berfikir, keyakianan dan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh seseorang yang hendak kita model. Khususnya yang berhubungan dengan keahlian yang hendak dimodel. Pada kasus yang saya alami, saat duduk dibangku SD saya sudah sering mendengar, informasi-informasi yang berhubungan dengan ngemat. Bahwa ngemat adalah ilmu yang dapat meminjam ilmu orang lain dan banyak informasi lain yang saya dapatkan berhubungan dengan ngemat. Sehingga informasi ngemat tentunya sudah ada di dalam memori saya. Hal ini menjadi terkoneksi, ketika saya menyaksikan secara langung ilmu ngemat.
• Body
Selanjutnya untuk membangun, alur syaraf berhubungan dengan keahlian yang hendak kita model. Maka kita perlu menyerap informasi, tahap demi tahap ketika seseorang melakukan keahlian yang hendak dimodel. Agar proses penyerapan informasi oleh indra semakin sempurna, maka kita perlu berada pada kondisi hypnosis. Secara tidak sengaja, saat menyaksikan teman dari bapak saya mempraktekan ilmu ngemat, saya berada pada kondisi hypnosis. Saat itu saya melihat dengan kondisi kagum dan tidak menganalisa apa yang dilihat. Saya hanya menikmati saja dan bengong. Ini lah yang kita perlukan saat berada pada kondisi modeling. Setelah ini saya akan mengajarkan kepada anda, bagaimana dengan sengaja menghadirkan kondisi hypnosis untuk modeling. Tahap-demi tahap akan saya ajarkan kepada anda. Sesudah kita membahas pintu selanjutnya, yang perlu kita lalui sehingga sebuah keahlian benar-benar terduplikasi den menjadi keahlian yang sudah tidak disadari lagi.
• Soul
Pintu selanjutnya adalah soul, ketika sudah melalui pintu ini maka sebuah keahlian sudah semakin mengalir dan menjadi kemampuan yang sudah tidak disadari lagi. Karena kita semakin menjiwai keahlian yang sudah kita miliki, maka setiap kita malkukan kehalian tersebut kita tidak perlu lagi memikirkan tahap demi tahap melakukannya. Seperti halnya keahlian ngemat yang saya kuasai sekarang.

Berikut ini adalah tahap demi tahap menghadirkan dengan sengaja kondisi hypnosis untuk melakukan proses modeling :

1. Kondisi hypnosis (Trance in)
Bagi yang sudah memeplajari hypnosis, tentunya sangat familier dengan istilah kondisi hypnosis. Kondisi hypnosis ini bisa diakses dengan banyak cara. Anda hanya perlu memilih cara yang menurut anda paling mudah dan nyaman. Jika biasanya anda mengetahui bahwa kondisi hypnosis itu seperti tidur, dengan mata terpejam. Maka kondisi hypnosis dalam pemanfaatan modeling, yang kita perlukan adalah kondisi hypnosis dengan mata terbuka. Berikut ini beberapa contoh untuk mengakses kondisi hypnosis dan tahap-demi tahap melakukannya :
• Breathing Techinic
Dalam teknik ini, point yang harus kita perhatikan adalah, perpindahan perhatian dari eksternal ke internal diri kita. Jika biasanya kita jarang menyadari nafas, bahakn mungkin ada yang tidak pernah dengan sengaja menyadari nafas. Maka saat ini, adalah kesempatan anda untuk menyadari nafas. Sekarang, sambil anda tetap membaca skrip yang saya buat, berikut ini. Anda berhenti sejanak untuk membaca dan sekarang perhatikan nafas anda…..
Ketika anda menarik nafas dan mengeluarkan nafas, perhatikan sekali lagi….
Bagus sekarang, anda semakin menyadari nafas anda. Tugas anda adalah menyadari saja, tidak perlu mengontrolnya. Lakukan sekali lagi…..(Berhenti membaca sementara).
Jika barusan anda melakukan dengan membuka mata, sekarang lakukan sembari menutup mata, mana yang lebih nyaman, silahkan lakukan hingga anda benar-benar merasakan pola nafas anda, seberapa panjang anda menarik nafas dan seberapa panjang anda mengeluarkan nafas sekarang… (Berhenti membaca sementara).
Bagus, mana yang lebih anda rasakan nyaman…? apakah dengan membuka mata atau menutup mata…?
Baik, sekarang anda sudah memilih salah satu yang anda rasakan paling nyaman. Selanjutnya, sembari anda membayangkan, mendengarkan dan merasakan perjalanan udara yang masuk dari hidung sampai ke paru-paru. Anda pun semakin merasakan ketika anda menarik nafas, anda merasa nyaman. Ketika anda mengularkan nafas anda pun semakin bertambanh nyaman. Sekarang lakukan dengan cara yang paling nyaman. Hingga anda dapat menyadari pola nafas anda dan buat diri anda, senyaman mungkin sembari perhatikan apa yang yang terjadi dengan pikiran, tubuh dan perasaan anda. (Berhenti membaca kurang lebih 10 menit atau hingga anda benar-benar merasa nyaman dan tandai kondisi tersebut, seblum nanti melanjutkan kembali untuk tahapan selanjutnya).
Baik, apakah anda sudah merasakan kenyamanan dan menandainya…? Jika belum saya sarankan anda mengulanginya kembali. Dengan cara apapun yang bisa membuat anda nyaman untuk memperhatikan hal yang terjadi di dalam diri anda. Bisa juga anda niatkan untuk mengekplorasi diri anda, lebih mengenal diri anda sendiri. Anda sadari apa yang anda pikirkan, anda sadari apa yang anda rasakan atau bayangkan, ya… anda boleh sambil membuka mata atau menutup mata lakukan senyaman mungkin.

Selanjutnya, setelah anda menandai kondisi yang anda anggap nyaman tersebut. Sekarang niatkan untuk mengakses kembali kondisi tersebut, dengan cara meniatkan saja di dalam diri anda “Ijinkan saya untuk mengakses kondisi kenyamanan yang tadi dirasakan.” (Berhenti membaca dan lakukan, jika sudah bisa merasakan kembali kondisi kenyamanan seperti tadi, sadari kembali untuk melanjutkan ke tahapan berikutnya).

Bagaimana, anda sudah dapat mengaksesnya….? Baik, lakukan sekali lagi hingga anda benar-benar mudah untuk mengakses kondisi kenyamanan anda. Ketika anda niatkan, anda langsung berada pada kondisi tersebut. Lakukan hingga anda benar-benar menjadi mudah dan cepat melakukannya. (Lakukan sekarang, sebelum anda melanjutkan kembali tahapan berikutnya).

Bagus, jika anda sudah semakin mudah dan cepat mengaksesnya, sekarang akses dengan mata terbuka. Sama persis seperti tadi, bedanya sekarang anda sembari membuka mata saat melakukannya. (Perhatikan apa yang anda pikirkan, rasakan dan bayangkan).

Jika anda merasa seperti orang yang sedang bengong dan tidak menganalisa apapu yang anda lihat, artinya anda sudah berada pada kondisi yang diharapkan untuk melakukan modeling. Ya kondisi ini sama persisi, ketika saya sedang melihat seseorang yang sedang melakukan ngemat. Ketika kita dalam kondisi ini, maka informasi yang tertangkap oleh indra kita akan masuk dengan mudah, persis seperti spons yang menyerap air.

• Colepsing Wave
Dengan teknik berikut ini, kita hanya perlu memperhatikan beberapa bagian kepala kita. Untuk menghasilkan sebuah kondisi, yang kita perlukan dalam melakukan modeling. Anda bisa baca terlebih dahulu tahap demi tahpanya, lalu anda lakukan, dengan posisi duduk senyaman mungkin. Agar anda bisa lebih merasakan perubahan yang terjadi pada diri anda, lakukan dengan mata tertutup.

Pertama pejamkan mata anda, selanjtnya perhatikan bagian depan kepala anda. Lebih tepatnya pada kening anda, perhatikan dan kerutkan seperti ketika anda sedang memikirkan sesuatu yang sangat keras sekali. Hitung dari satu hingga sepuluh, kemudian pindahkan perhatian anda segera, kepada bagian atas kepala anda atau persisinya di ubun-ubun anda. Sembari memperhatikan bagian ubun-ubun anda, sadari apa yang terjadi pada tubuh anda, jika tiba-tiba tubuh anda menjadi sangat rileks, artinya anda sudah mendapatkan efek yang diharapkan.

Jika anda masih belum merasakan efeknya, lakukan lagi hingga benar-benar anda mendapatkan efek yang diharapkan. Selanjtnya lakukan dengan mata terbuka, tahapanya sama persis dengan yang sebelumnya, namun pada tahapan ini lakukan dengan mata terbuka.

Saat anda melakukan dengan mata terbuka, maka anda akan merasakan seperti bengong, dan tidak menganalisa apapun yang ditangkap oleh indra anda. Jika anda sudah bisa merasakannya dan mudah untuk melakukan kembali dari tahapan awal hingga anda merasakan efek yang diharapkan. Maka tahapan menghadirkan kondisi hypnosis untuk melakukan modeling, sudah anda kuasai.

(Silahkan sekarang lakukan dan simpan terlebih dahulu buku panduan ini, sehingga anda benar-benar melakukanya dengan baik).

2. Modeling Physiology
Pada tahapan ini kita sudah menentukan, siapa dan keahlian apa yang hendak kita model. Dalam proses ini, modeling sangat dianjurkan untuk bertemu secara langsung dengan sesorang yang hendak dimodel. Sehingga dapat menyerap secara utuh, setiap tahapan keahlian yang hendak dimodel. Saat menyerap informasi, biarkan informasi mengenai keahlian yang hendak kita model, masuk kedalam memori kita, tanpa dianalisa. Ketika kita mempelajari sesuatu yang baru. Maka syaraf yang ada di otak kita, akan membangun alur baru, yang menyimpan informasi mengenai keahlian yang kita pelajari. Untuk membangun alur baru, maka simpul-simpul listrik yang mengalir di syaraf otak kita, akan meloncati setiap celah diantara sel-sel syaraf di otak (Sinaps), sehingga menghubungkan setiap sel-sel syaraf yang membentuk alur baru tersebut, yang menyimpan informasi mengenai sesuatu yang dipelajari. Saat menyerap informasi, bayangkan dan rasakan kita adalah orang yang kita model (terasosiet). Berdasarkan sebuah penelitian, yang berhubungan dengan kinerja otak. Saat kita memperhatikan gerak tubuh seseorang dan kita trasosiasi dengan orang tersebut, maka ada salah satu syaraf yang aktif di otak kita, yaitu syaraf cermin (Neuro Mirror). Dengan aktifnya sayaraf cermin, kita menjadi dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang kita perhatikan.

Jika anda ingat dengan prinsip, bahwa pikiran dan tubuh terhubung (Mind and Body Connection), maka ketika kita terasosiasi dengan seseorang dan memperhatikan apa yang dilakukan orang tersebut. Tubuh kita pun merespon selolah-olah kita melakukan juga apa yang dilakukan orang tersebut. Secara tidak sengaja kita sebenarnya sering mengalaminya. Saat kita menyaksikan pertandingan sepak bola atau pertandingan olah raga dan kita terasosiasi dengan salah satu orang yang bertanding. Maka seolah-olah kita dapat merasakan apa yang diraskan oleh seseorang yang kita asosiasikan. Bahkan jika menyaksikan pertandingan sepak bola, jika pemain yang kita sukai, menendang bola ke gawang lawan. Secara tidak sadar, kaki kita bergerak seolah-olah kita pun menendang bol tersebut.

Bahkan yang lebih ekstrim, ketika menyaksikan sebuah filem dan kita sudah terlanjur terasosiasi dengan tokoh di filem tersbut. Maka seolah-olah kita dapat merasakan apa yang dirasakannya. Jika pemeran utama sedang dikejar-kejar musuh, maka jantung kita menjadi ikut berdebar. Ketika pemeran yang diasosisasikan dengan kita sedang bersedih atau menangis, maka kita akan ikut bersedih dan menangis. Ini adalah hal alamiah, yang terjadi dalam keseharian kita bukan…? Dalam modeling, fenomena alamiah ini kita bangun dengan sengaja. Sehingga ketika memperhatikan seseorang yang dimodel. Pastika kitapun seolah-olah melakukan, apa yang sedang dilakukan orang tersebut. Pada proses ini, kita tidak perlu benar-benar bergerak seperti apa yang dilakukan oleh orang yang dimodel. Ingat kita hanya perlu memperhatikan saja dan biarkan hingga otot-otot terkecil dari bagian-bagian tubuh kita merespon, kita bisa merasakan sensasi, seperti ada yang bergerak di bagian otot terkecil pada bagian tertentu dari tubuh kita. Biarakan memori menganai kehalian yang kita model, terekam oleh tubuh kita. Sehingga ketika hendak mengulangi kehalian yang dimodel, kita dapat melakukannya. Hal ini sama persisi ketika saya duduk di bangku SMP dan menyaksikan , teman dari bapak saya memperahakan ilmu ngemat.

3. Break State
Setelah meyerap infromasi, mengenai keahlian yang hendak diduplikasi. Selanjunta adalah melakukan break state (Memotong kondisi). Kita mengalihkan perhatian, kepada sesuatu yang tidak berhubungan dengan kehalian yang dimodel. Kita bisa, menghitung angka dari satu sampai sepuluh. Atau mengitung benda-benda yang ada di hadapan kita. Menggosok-gosok ke dua telapak tangan hingga merasa hangat, lalu diusapkan ke kedua lengan. Prinsipnya adalah mengalihkan kesadaran dan perhatian kita terhadap hal lain, selain proses modeling.

Mungkin anda bertanya “apakah dengan melakukan proses diatas, kita tiba-tiba bisa melakukan, keahlian yang kita model…?” tentunya tergantung dari kemapuan kita, melakukan tahap demi tahap tersbut dengan benar. Tergantung pula dari kehalian yang kita model. Semakin rumit/tingkat kesulitannya tinggi, tentunya akan berbeda dengan keahlian yang simpel. Lalu bagaimana dengan ngemat yang akhirnya saya kuasai. Karena saya saat itu tidak menyadari, ternyata saya sedang mealakukan proses modeling, sehingga sayapun tidak menunggu-nunggu kapan keahlian yang saya model akhirnya saya dapat kuasai. Hal tersebut berjalan alamiah saja, sehingga seolah tiba-tiba saya menguasai keahlian ngemat ini. Dan yang pasti saya tidak melakukan ritual-ritual tertentu dan mantra-mantra tertentu untuk menguasai kehalian ngamat ini. Artinya ada sebuah proses short cut, dalam proses menguasai keahlian ngemat dan ini adalah modeling.

NGEMAT


“Ngemat: Access to Unlimited Resources”
seNGEMAT meNIKMATi
Jika kita memperhatikan kekayaan yang ada di Nusantara. Tentunya banyak sekali yang bisa kita gali dan apresiasi. Mulai dari kekayaan alamnya, hingga kekayaan budayanya. Ngemat adalah salah satu, dari banyaknya ilmu yang ada di Nusantara. Pada zaman dahulu, ngemat lebih cenderung banyak digunakan untuk percepatan dalam peguasaan bela diri dan untuk melakukan komunikasi jarak jauh dengan seseorang yang dikehendaki. Biasanya orang-orang yang ingin menguasai ilmu ngemat, harus melakukan ritual-ritual tertentu dan saat melakukan ngematpun ada mantra-mantra yang harus diucapkan. Sehingga anggapan bahwa ngemat bekerjasama dengan entitas lain (Jin) sangat kuat. Hal lain yang membuat ilmu Ngemat jarang dipelajari adalah anggapan bahwa yang dapat menguasai ilmu ngemat hanya orang-orang yang berbakat saja.

Seiring keilmuan ngemat ini saya eksplorasi, saya semakin menyadari bahwa ngemat adalah kemampuan alamaiah manusia. Setiap orang dapat menyadari dan memanfaatkan kemampuan ini. Proses untuk menyadari dan menguasai kemampuan ini, sekarang tidak perlu melakukan proses ritual-ritual lagi. Tidak perlu pula mengucapkan mantra-mantra tertentu, saat menafaatkan kemampuan ini. Bahkan pada beberapa orang yang saya ajarkan ngemat, ada yang hanya perlu waktu 5 menit saja, untuk saya menjelaskan tahapanya. Hasilnya orang-orang tersebut bisa melakukan ngemat. Perkembangan yang saya lakukan dengan keilmuan ngemat ini, adalah bagaimana ilmu ngemat ini menjadi lebih aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga menjadi lebih bermanfaat dalam proses pencapaian-pencapaian tertentu di dalam hidup kita. Jika dihubungkan dengan kemampuan dasar mansuia untuk beradaptasi, maka dengan ngemat menjadikan kita lebih mudah beradaptasi, dengan proses yang sedang dihadapi dan jalani.

Kita akan terhubung dengan sumber daya yang tak terbatas. Kita dapat mengakses sumber daya baik dari internal maupun eksternal diri kita. Sehingga kita semakin menyadari, bahwa setiap proses yang kita hadapai, sudah disediakan sumber daya untuk mengahadapi dan menjalani proses tersebut. Ketidak sadaran akan tersedianya sumber daya yang ada, menjadikan banyak orang tidak tepat dalam memanfaatkan sumber daya tersebut. Terlebih ada pula yang merasa tidak berdaya saat berada pada suatu proses tertentu. Tentunya wajar jika banyak orang menjadi merasa sulit dan lama, dalam mencapai tujuan hidupnya.

Berikut ini adalah beberapa contoh manfaatan ngemat yang bisa didapatkan, oleh setiap orang yang mempelajari ngemat :
• Ngemat dapat membantu kita terhubung (terkoneksi secara mental) dengan orang-orang yang memiliki sumber daya yang kita butuhkan.
• Ngemat dapat memudahkan membantu mengkases sumber daya dari internal diri kita, yang kita butuhkan.
• Ngemat dapat membantu percepatan dalam proses pembelajaran.
• Ngemat dapat membantu kita lebih mudah dalam proses berkomunikasi.

Semakin dalam saya mengekplorasi keilmuan ini, semakin saya menyadari bahwa manusia adalah mahkluk yang paling sempurna, yang Tuhan ciptakan. Terlebih manusia dibekali berbagai macam sumber daya, yang dapat mempermudah dalam menjalani kehidupannya.

“Kita hanya perlu meningkatkan kesadaran, agar mudah menjalani kehidupan”. Banyak orang tidak menyadari kebahagiaan, keindahan dan keajaiban, bisa jadi karena tidak menyadarinya. Bahkan banyak yang tidak menyadari, kedekatannya dengan Tuhan karena tidak menyadariNya pula. Hidup begitu indah untuk dijalani, setiap manusia diberi potensi untuk menjalaninya, bahkan tidak akan ada seorang manusia pun yang akan merasakan kesulitan, ketika mereka mengetahui potensinya. Ini adalah pilihan, setiap orang mempunyai pilihan untuk menyadari atau tidak menyadari, karena setiap manusia berhak memilih. Ilmu yang dimiliki sangat berpengaruh sekali terhadap pilihan hidup, membaca bukan hanya membaca tulisan, namun banyak hal yang bisa kita baca dari apa yang ada di sekitar kita.

Fadli Nur Haq