NGEMAT….? Bagi banyak orang mungkin masih merasa asing, belum memiliki bayangan dan bahakan mungkin baru mendengarnya sekarang minimal kata NGEMAT sudah mulai tersimpan di memori anda, bukan…? Hehehe… anda tidak perlu menghapusnya karena sekuat apapun anda berharap untuk menghapusnya justru akan semakin melekat kata NGEMAT ada di benak anda. Tenang saja jika NGEMAT ini dianggap tidak PENTING untuk anda, maka akan tertumpuk oleh hal-hal yang lebih penting, sehingga anda bisa melupakannya. Namun pengalam yang saya alami justru banyak hal yang saya temukan dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya ketika mengenal dan mengeksplor lebih jauh keilmuan NGEMAT ini.
Saya peringatkan, anda tidak perlu melanjutkan membaca tulisan saya ini, jika tidak ingin mengalami hal yang sama seperti yang saya alami…!! Silahkan tutup saja dan tidak perlu mengingat-ngingat lagiwww.ngemat.com
Baiklah jika anda memaksa untuk terus melanjutkannya.. J “Ngemat dalam bahasa sunda artinya MEMANGGIL”. Apakah jawaban tersebut sudah cukup menjawab pertanyaan yang ada di benak anda…? Saya harap tentunya tidak untuk anda, karena saya baru mau memulai berbagi kepada anda pengalaman 10 tahun saya mengekplorasi NGEMAT . Bisa jadi ada yang tidak setuju, jika NGEMAT dalam bahasa sunda artinya adalah memanggil, namun itulah yang saya tahu. Sehingga mulai saat ini terlepas dari terjemahan NGEMAT itu apa sebenarnya, yang terpenting adalah dengan keilmuan NGEMAT apa yang bisa kita DAPATkan dan BERADAYkan. Biarkan NGEMAT menjadi nama atau julukan suatu keilmuan yang saya eksplorasi dan kembangkan selama 10 tahun ini.
Sebelum melanjutkan pembahasan, saya ingatkan bahwa kilmuan NGEMAT yang saya eksplorasi dan kembangkan ini tidak ada hubunganya dengan mantra, ritual-ritual tertentu yang berhubungan dengan Jin atau entitas lain selain manusia. Ini murni potensi sumber daya manusia, yang belum banyak disadari oleh kebanyakan orang.
Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, saya mendengar dari orang tua, bahawa ada keilmuan (di daerah asal beliau) yang dapat digunakan untuk meminjam kemampuan orang lain. Tentunya sebagai seorang anak, apapun yang disampaikan oleh orang tua cenderung dianggap sebuah kebenaran, bukan..? Semakin hari-semakin besar rasa penasaran untuk melihat secara langsung, ilmu yang pernah diceritakan oleh orang tua. Akhirnya saat saya SMP, berkesempatan melihat secara lengsung saat teman Bapak berkunjung ke rumah kami. Yang saya saksikan, orang tersebut memperagakan beberapa jurus dari berbagai perguruan yang disebutkan oleh Bapak (orang Tua Saya). Walaupun orang tersebut belum pernah bertemu dengan orang atau perguruan yang disebutkan oleh Bapak.
Mungkin sebagaian dari anda menjadi teringat, oh… ini sih silat setrum, silat karomah, dll. Ya bisa jadi demikian, di daerah anda disebut demikian. Mungkin anda pun akan mengatakan, Itu mah harus pake doa, puasa, wirid dan melakukan ritual-ritual tertentu. Ya… mungkin anda pun benar, namun setelah saya kuliah tanpa mempelajari tanpa melakukan ritual, doa, wirid atau puasa-puasa tertentu, tiba-tiba saya dapat melakukan apa yang pernah saya lihat saat masih SMP. Ah… itu sih kebetulan….! Baiklah sayangnya saya buakn termasuk orang yang percaya dengan kebetulan, karena semua pasti ada sebab akibatnya. Terlebih bukan saya saja yang akhirnya bisa melakukan NGEMAT, kaka saya yang saat itu melihatpun akhirnya bisa juga dan tanpa doa, wirid, puasa dan ritual-ritual tertentu.
Sejak tahun 2003 sampai saat ini berarti sudah 10 tahun saya mengusai kilmuan ini, banyak hal yang saya eksplorasi dan kembangkan dengan keilmuan NGEMAT ini. Saya eksplorasi keilmuan NGEMAT ini dengan pendekatan Hpnosis, NLP dan quantum fisika. Untuk sementara ini salah satu yang sering saya perlihatkan dan peragakan di depan kelas privat ataupun workshop adalah bagaimana dengan NGEMAT kita dapat meniru dan memperagakan gerak-gerik seseorang yang bahkan tidak kita kenal sama sekali. Bagi saya pribadi minimal hal ini membuktikan apa yang sering kita dengar bahwa Everything is Connected (Semuanya Terhubung). Denga kilmuan NGEMAT kita benar-benar bisa membuktikan semuanya tehubung, karena kita bisa terhubung dengan orang lain, baik dikenal atau pun tidak dikenal bahakan tidak pernah bertemu sekalipun. Dan ini sangat terukur, di kalas workshop atau privat biasanya saya meminta setiap peserta mempraktekannya dan yang menilai adalah orang yang kenal dengan orang yang diEMAT. Semakin kita tidak mengenal orang yang kita EMAT maka semakin netral dan semakin kita dapat membuktikan semuanya saling keterhubungan.
Apa manfaatnya ketika kita menyadari bahawa semua terhubung…? Berharap saya dapat berbagi kepada anda di tulisan saya selanjutnya.
Fadli Nur Haq
06-10-2013